KORBAN PERSEMBAHAN KEPADA
ALLAH
Korban persembahan adalah bertujuan
untuk memulian Allah, dalam nas ini dijelaskan bahwa ada beberapa korban persembahan
kepada Allah antara lain yaitu (1). dengan “korban sajian” yang dalam pelaksanaannya dibawa kehadapan Tuhan ke
depan mezbah, inilah yang dilakukan oleh anak-anak harun. Semua korban sajian
persembahan itu harus habis dibakar sehingga baunya menyenangkan hati Tuhan
(6:14-15). Disamping itu ada pula (2). “korban penebus salah” yaitu korban untuk persembahan maha kudus, ditempat orang
menyembelih korban bakaran disitulah harus disembelih korban penebus salah dan
darahnya haruslah disiramkan pada mezbah itu sekelilingnya (7:1-2). Lebih lanjut
juga ada (3). “korban keselamatan” yang harus dipersembahkan orang kepada Tuhan.
Jikalau ia mempersembahkan untuk memberi
syukur haruslah beserta korban syukur itu roti bundar yang tidak beragi yang
diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi yang diolesi dengan
minyak, serta roti bundar dari tepung yang terbaik yang teraduk yang diolah
dengan minyak (7:11)
Bagaimana dengan korban persembahan
kita dimasa sekarang ini ? apakah masih relevan
dan perlu melakukan hal yang sama seperti masa nas di atas, tentunya kita
harus menjawabnya dengan dasar Firman Tuhan pula. Tentang persembahan yang
benar dikatakan “demi kemurahan Allah aku menasehatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu
dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna (Roma 12 :1-2). Begitu pula dalam Ibrani 13:15-16
dikatakan pula sebab itu marilah kita, oleh Dia senantiasa mempersembahkan
korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan
janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban – korban
yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.
Tuhan Yesus Kristus telah
mengorbankan diri-Nya sekali untuk selamanya sebagai korban penebus dosa, dan
kita sebagai pengikut Kristus haruslah berkorban atas dasar itu. Mari aplikasikan
dalam hidup sehari – hari. Tuhan memberkati kita semua. Amin (KAP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar