LEMAK DAN DARAH
Kalau ditanya kepada orang batak
makanan favorit tentunya sebahagian besar mengatakan adalah sang-sang atau
padar (panggang darah). Jawaban ini tentu mengarah kepada makanan yang diberi
darah dalam mengolah masakan tersebut. Bahkan dalam pesta adat tanpa mempersiapkan
makanan ini maka akan terasa hambar acara yang ditampilkan oleh tuan rumah,
apalagi tanpa namargoar tentu pestanya akan menjadi tidak sempurna dalam adat
yang berjalan. Bagimana kalau dikaitkan dengan nas ini ? apakah makan lemak dan
darah dibenarkan. Dalam perjanjian lama Tuhan berfirman kepada Musa katakanlah
kepada orang Israel: segala lemak dari lembu, domba ataupun kambing janganlah
kamu makan (ayat 22-23). Selanjutnya dalam nas ini dikatakan bahwa orang yang
melanggar larangan ini apalagi memakan makanan yang dipergunakan untuk
mempersembahkan korban api-apian bagi Tuhan maka nyawa orang yang memakan itu
haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya (ayat 25-27).
Pada saat datang orang Farisi dan
ahli taurat kepada Yesus dan berkata bahwa murid Yesus telah melanggar adat
istiadat nenek moyang mereka, namun jawab Yesus “hai orang –orang munafik !
benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya,
padahal hatinya jauh daripada-Ku sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah
perintah manusia”. Lalau Yesus memanggil orang banyak dan berkata “Dengar dan
camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan
yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang” (Matius 15:7-11).
Pengertian ini ditegaskan lagi oleh Yesus bahwa segala sesuatu yang masuk ke
dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang ke jamban, tetapi apa yang keluar
dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati
timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian,
sumpah palsu dan hujat.
Sungguh mendalam pengertian yang
disampaikan oleh Tuhan Yesus, namun
masih saja orang berupaya mencari kebenaran yang tidak didasarkan pada alkitab
tetapi hanya dalam pengertiannya sendiri. Kiranya kita yang membaca renungan
ini semakin dewasa iman dan kepercayaan bahwa kedatangan Yesus adalah untuk
menyempurnakan Firman Tuhan yang telah ditaburkan sebagai Firman yang hidup.
Puji Tuhan selamanya. Amin (KAP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar