Kamis, 12 September 2013
Jokowi Akui Banyak Tekanan Setelah Namanya Melejit Jadi Capres
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui mendapat banyak masukan, bahkan tekanan dari berbagai pihak setelah namanya melejit terkait hasil survei sejumlah lembaga survei yang memposisikan dirinya sebagai calon presiden yang populer.
"Ya banyak yang menekan untuk bekerja lebih giat lagi," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Bahkan, pria yang akrab disapa Jokowi ini mendapat tekanan juga dari internal partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) agar fokus membenahi ibukota yang penuh dengan persoalan.
Terkait hasil survei baru-baru ini yang memposisikan dirinya di peringkat teratas dengan hasil survei 45,8 persen, Jokowi menegaskan kembali tidak memikirkan hal itu. Ia tetap fokus membenahi Jakarta dan menjalankan sejumlah program yang akan dilaksanakan.
"Saya tidak pernah mikir survei-survei. Mikirnya ganti pasar-pasar rakyat. Ganti mikir night market untuk PKL," ucap Jokowi.
Terkait ada sinyal bahwa dirinya nanti akan dicalonkan sebagai capres dari PDIP, Jokowi tetap konsisten enggan berkomentar soal politik.
"Cawapres atau capres, survei-survei. Ini ngurus PKL. Ngurus rakyat saja masih pusing. Wilayah politik tolong ditanyakan kepada DPP atau Ibu Ketua Umum," tutur Jokowi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar