PASRAH
Keteguhan hati untuk setia kepada
Tuhan tidaklah mudah, keadaan dan situasi dunia sangat mempengaruhi sikap
manusia dalam bertindak. Ini banyak kita lihat tumbuh dan berkembangnya allah
lain yang seolah – olah lebih tinggi dari Allah yang kita sembah. Janji
kesembuhan, janji kekayaan dan janji keselamatan sering ditawarkan oleh allah
dunia, begitu menggoda hati sehingga banyak orang yang menjadi pengikutnya. Hal
ini juga sudah terjadi jauh sebelumnya yaitu dijaman raja Asyur. Orang Babel membuat
patung Sukot-Benot, orang kuta membuat patung Nergal, orang Hamat membuat
patung Asima, orang Awa membuat patung Nibhas dan tartak (ayat 30-31). Padahal
Tuhan telah mengadakan perjanjian dengan mereka dan memberi perintah kepada
mereka “janganlah berbakti kepada allah lain, janganlah sujud menyembah
kepadanya, janganlah beribadah kepadanya dan janganlah mempersembahkan korban
kepadanya” (ayat 35). Namun semuanya dilanggar oleh mereka.
Dalam ayat 38 lebih penekan lagi
“janganlah kamu melupakan perjanjian yang telah kuadakan dengan kamu dan
janganlah kamu berbakti kepada allah lain. Tetapi mereka tidak mau mendengarkan
melainkan mereka berbuat sesuai dengan adat mereka yang dahulu. Mengapa bisa
demikian kerasnya hati orang – orang ini ? ternyata penyebabnya adalah akibat
dari perkawinan campuran diantara orang Israel dengan orang asing yang hasilnya
adalah suatu campuran tradisi agama dan budaya asing dengan kebiasaan yang
berbeda. Sehingga mereka berbuat sesuai dengan adatnya dengan mengabaikan hukum
Tuhan dan perintah Tuhan seperti yang disampaikan kepada anak – anak Yakub yang
telah di namai~Nya Israel.
Jika
kita mengamati kondisi jaman sekarang, demikian juga yang terjadi, perkawinan
campuran menimbulkan masalah dalam keluarga terlebih dengan tidak adanya
kesamaan iman. Banyak keluarga Keristen yang meninggalkan Tuhan hanya karena
perkawinan, apalagi perkawinan antar suku atau antar Negara. Ada pula
perkawinan yang mempertahankan keyakinan dan agamanya sehingga anak – anak
keturunannya harus memilih salah satu keyakinan dari orang tuanya. Untuk itu Tuhan telah mengajarkan kepada kita
melalui nas ini jangan melakukan keinginan sendiri serahkanlah hidupmu kepada
Tuhan, pasrahkan semuanya akan diatur oleh Tuhan karena jalan hidup manusia hanya Tuhan yang tahu, jalan kebenaran dan hidup hanyalah Yesus.
Amin (KAP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar