PERKATAAN TUHAN
Raja yang gagal memimpin rakyatnya
sudah sering kita dengar dalam sejarah manusia. Dalam kotbah dan bacaan
alkitab, penyebab keruntuhannya beraneka macam sebab tetapi sebab yang paling
fatal adalah karena “melanggar hukum Tuhan” dengan melakukan yang jahat, dimana
mereka berkuasa dan memerintah tidak menyertakan Tuhan dalam kekuasannya. Ini
juga terjadi dalam nas ini, dimana raja Yoyakhin memerintah pada jamannya
mengikuti jejak ayahnya Yoyakim dengan melakukan yang jahat dimata Tuhan. Diapun
ditangkap pada pemerintahannya di tahun ke delapan. Dia mengeluarkan dari
negerinya segala barang perbendaharaan rumah Tuhan dan barang – barang
perbendaharaan istana raja; juga dikeratnya emas dari segala perkakas emas yang
dibuat oleh Salomo, raja Israel dibait Tuhan seperti yang telah di firmankan
Tuhan (ayat 8-13). Ia juga mengangkut seluruh penduduk Yerusalem ke dalam
pembuangan, semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa, sepuluh ribu
orang tawanan, juga semua tukang dan pandai besi; tidak ada yang ditinggalkan
kecuali orang lemah dari rakyat negeri. Sebab
oleh karena murka Tuhanlah terjadi hal itu terhadap Yerusalem dan Yehuda, yakni
sampai membuang mereka dari hadapan~Nya.
Penahanan kerajaan selatan oleh Babel
sudah ada nubuat 150 tahun sebelumnya seperti yang tertulis dalam Yesaya 6 : 11
– 12 Kemudian aku bertanya : “sampai berapa lama, ya Tuhan ?” Lalu jawab~Nya:
“sampai kota – kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan
di rumah – rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi. Tuhan
akan menyingkirkan manusia jauh – jauh, sehingga hampir seluruh negeri menjadi
kosong. Yeremia menubuatkan bahwa masa kekuasan Babel adalah 70 tahun lamanya,
sesudah itu maka Tuhan memberikan pembalasan kepada raja Babel dan kepada bangsa itu oleh karena kesalahan
mereka, juga kepada negeri orang Kasdim menjadi tandus selama-lamanya (baca
Yeremia 25 : 11 – 12).
Perkataan Tuhan tidak ada yang sia –
sia, semua apa yang dikatakan~Nya menjadi nyata, sama seperti dalam nas ini.
Oleh karena itu tidak ada kejahatan yang di biarkan oleh Tuhan semua akan
mendapatkan akibat hukuman. Jadi mari kita renungkan nas ini sebagai cambuk
bagi kita agar selalu melakukan yang benar dihadapan Tuhan. Salam damai. Amin
(KAP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar