Jumat, 01 Oktober 2010

RENUNGAN 0003

Bila kita jalan-jalan ke pantai wisata yang memiliki ombak yang besar, biasanya kita akan melihat para peselancar beraksi dengan papan selancarnya dengan begitu piawai meliuk-liuk di atas ombak yang besar dan terlihat seperti nya mereka mempermainkan ombak itu, kadang-kadang terlihat juga seolah-olah mereka akan ditelan ombak yang sangat besar ketika mereka berada di kolong gelombang raksasa itu.

Mungkin jarang diperhatikan oleh kita ketika peselancar itu mulai naik ke atas papan selancar, mereka biasanya dengan seksama menunggu keadaan gelombang yang datang berturut-turut, jika ada gelombang yang besar biasanya mereka akan menunggu gelombang yang kedua setelah gelombang besar, karena sering gelombang yang kedua pasti lebih besar daripada yang pertama paling besar itu. Barulah mereka mulai berselancar di atasnya.

Demikian juga dalam kehidupan kita sehari-hari, seringkali kita terburu-buru dan cepat puas ketika Tuhan mulai menjawab doa kita, hal demikian tidaklah salah namun jangan lupa berterima kasih dan memberikan korban syukur kepadaNya. Karena sesungguhnya ada berkat lagi yang besar yang akan Tuhan berikan, sebab dengan cara demikian akan membawa kita pada second breakthrough atau terobosan kedua dalam hidup kita.

Perhatikan cerita alkitab tentang sepuluh orang kusta yang tertulis dalam injil Lukas 17:11-19, saat Tuhan Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta dan dalam perjalanan mereka sembuh, permohonan kesembuhan mereka dijawab oleh Tuhan saat mereka dalam perjalanan pulang, namun sebatas kesembuhan itu saja yang mereka peroleh, secara fisik mereka telah sembuh tapi pertanyaannya bagaimana dengan keselamatan jiwanya? Diakhir cerita ternyata satu orang dari antara mereka balik mencari Yesus untuk berterima kasih atas kesembuhan yang diperolehnya, secara di luar dugaannya Yesus berkata; “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau”. Ternyata ia mendapatkan keselamatan dari Tuhan sebagai bentuk apresiasi yang Tuhan berikan.
Jadi persoalan kesembuhan dan persoalan hidup yang dijawab Tuhan adalah penting bagi kehidupan kita di dunia, namun second breakthrough-nya yaitu keselamatan jiwanya yang lebih penting lagi karena bersifat kekal. Demikian pula dengan persoalan berkat yang telah kita terima saat ini, apakah kita telah menghitungnya dan memberikan ucapan syukur dan korban persembahan yang seimbang sebagaimana yang telah kita terima?

Semoga tulisan ini mengingatkan kita untuk senantiasa mengucap syukur pada Tuhan, Tentunya lebih baik dengan korban persembahan. Arti berkorban bukanlah kita memberikan sesuatu yang tidak berarti tapi berkorban artinya kita memberikannya dan pemberian itu cukup berarti dalam hidup kita atau sampai kita bilang “berasa juga” disaat kita memberikannya. Dan percayalah Tuhan pasti akan menghargai segala pengorbananmu itu sebagaimana kita menghargai orang lain yang mau berkorban bagi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar