Minggu, 05 Februari 2012

Sabtu, 4 Februari 2012 12:48 WIB

Dobrak Tradisi, Daniel Harahap Calonkan Diri Jadi Ephorus HKBP

Eben Ezer Siadari
Pdt Daniel Taruli Asi Harahap
Pdt Daniel Taruli Asi Harahap
Daniel Taruli Asi Harahap mencanangkan perlunya perubahan di HKBP, bila gereja terbesar di Asia Tenggara itu tak ingin digilas zaman.
JAKARTA, Jaringnews.com - Pendeta Daniel Taruli Asi Harahap, pendeta yang memimpin gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Serpong mendobrak tradisi lama dan membuka sejarah baru dengan mencalonkan diri sebagai pemimpin tertinggi atau disebut juga Ephorus pada gereja terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah anggota jemaat 4 juta orang di seluruh dunia tersebut. Pemilihan itu sendiri baru akan dilangsungkan di Tarutung, Sumatera Utara, September 2012 nanti.

Pengumuman pencalonan ia lakukan lewat sebuah seminar yang dihadiri lebih dari 300 anggota jemaat HKBP dari Jabodetabek, disponsori oleh Forum Nauli Bulung di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (4/1).

Seminar itu mengambil tema, 'Muba Manang Mago' (Berubah atau Lenyap), mencerminkan visi Daniel Harahap akan perlunya perubahan besar di lingkungan gereja kaum Batak itu bila tidak ingin lenyap digilas zaman.

"Kita ingin HKBP yang lebih baik dalam segala hal. Dan kami merasakan besarnya kerinduan akan adanya pembaruan di HKBP dari berbagai lapisan masyarakat," kata Daniel Harahap, penyandang magister teologia dari Sekolah Tinggi Teologia Jakarta itu.

Daniel mengakui, pencalonan dirinya ini memang preseden baru dan mendobrak tradisi lama. Tetapi ia yakin ini justru akan memberikan perbaikan bagi HKBP ke depan. "Saya percaya bahwa ini adalah gereja milik Tuhan dan bukan milik pendeta atau sementara kalangan. Karena itu bila pemilihan ephorus HKBP dilakukan secara terbuka, dengan niat yang tulus dan disampaikan secara santun, tradisi seperti ini akan membangun HKBP lebih baik dan transparan sebagai gereja Tuhan," kata Daniel kepada Jaringnews.

Daniel dapat disebut mendobrak tradisi karena selama ini pengumuman pencalonan jadi ephorus dilakukan di forum Sinode Godang, suatu forum sejenis muktamar yang dihadiri seluruh pendeta dan utusan jemaat seluruh HKBP. Daniel juga merupakan pendeta setingkat resort, berada paling tidak dua level di bawah ephorus, karena secara struktural pendeta resort berada di bawah pendeta distrik, yang mempunyai atasan langsung ephorus.

Dalam paparannya yang disampaikan secara hidup menggunakan piranti multimedia yang memikat, Daniel Harahap menawarkan delapan agenda transformasi HKBP 2020. Kesemua agenda tersebut mencirikan perlunya HKBP dikelola dengan menggunakan manajemen modern secara terukur dan transparan.

"Saya sudah sampai kepada kesimpulan, bahwa yang kekal itu adalah Tuhan. Dan HKBP harus berubah jika ingin tetap bertahan," kata Daniel, yang di kalangan HKBP populer lewat khotbah dan renungannya yang dipublikasikan lewat situs pribadi dan akun facebook-nya. Gereja HKBP Serpong yang dipimpinnya beberapa tahun belakangan ini, berhasil ia transformasikan menjadi gereja khas Batak dengan manajemen modern dan terbuka, sehingga banyak diacu oleh jemaat-jemaat lain di lingkungan HKBP seantero Indonesia.

Dalam salah satu elaborasinya tentang pembaruan hubungan gereja dengan politik dan negara, ia mengatakan, "HKBP bukanlah dan tidak pernah boleh menjadi agen, perpanjangan tangan atau subordinasi politik manapun."

Di bagian lain ia mengatakan, "Pimpinan HKBP juga harus membuat aturan tegas melarang pendeta HKBP untuk menjadi pengurus partai politik dan atau caleg atau pejabat eksekutif maupun judikatif."

Selanjutnya Daniel Harahap mengajukan perlunya pembaruan di sejumlah bidang, termasuk dalam pengelolaan keuangan HKBP. Ia juga mengusulkan sejumlah amandemen atas berbagai peraturan di HKBP, termasuk misi dan visinya.

Ia juga mengatakan, HKBP harus melihat pluralisme sebagai keniscayaan dan anugerah Tuhan. Karena itu HKBP harus merasa terpanggil membangun dan melayani di tengah masyarakat yang plural tersebut.

Daniel tidak secara spesifik mengungkapkan seberapa besar dukungan yang telah ia peroleh atas pencalonannya ini. Ia mengatakan, suara yang menginginkan perubahan di HKBP tidak terbatas milik sekelompok orang tapi seluruh umat.

"Bila Tuhan berkenan, dan jika diberi diberi kesempatan dipilih jadi Ephorus HKBP, saya menyatakan siap. Dan bila diperlukan adanya pakta integritas yang menyatakan saya tidak akan memperkaya diri sendiri dengan jabatan ini, saya akan tandatangani," kata Daniel, yang kisah hidupnya telah ia abadikan lewat memoar berjudul Anak Penyu Menggapai Laut.
(Ben / Nky)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar