Senin, 10 Februari 2014

5 Perkawinan Yang Dilarang Adat Batak Toba

Perkawinan bagi masyarakat Batak khususnya orang Toba adalah hal yang wajib untuk dilaksanakan, dengan menjalankan sejumlah ritual perkawinan adat Batak. Meski memiliki keunikan dan ragam keistimewaan yang terkandung dalam acara tersebut, jika kita bandingkan dengan upacara perkawinan di daerah lainnya di Indonesia.

Dalam perkawaninan adat Batak Toba juga ada aturan-aturan tertentu yang harus ditaati, dan hukumannya sangat tegas yang dianut oleh orang Batak sejak dulu kala. Dibeberapa daerah dan aturan yang berlaku yang dilaksankan oleh penatua masing-masing daerah berbeda-beda, ada yang dibakar hidup-hidup, dipasung, dan buang atau diusi dari kampung serta dicoret dari tatanan silsilah keluarga. Meskipun era saat ini beberapa aturan yang diberlakukan sejak dahulu kala, sebagian orang Batak kini sudah ada melanggarnya.

Berikut ini 5 Larangan dalam Perkawinan Adat Batak Toba

1. Namarpandan

Namarpadan/ padan atau ikrar janji yang sudah ditetapkan oleh marga-marga tertentu, dimana antara laki-laki dan perempuan tidak bisa saling menikah yang padan marga. Misalnya marga-marga berikut ini:

1.Hutabarat & Silaban Sitio

2.Manullang & Panjaitan

3.Sinambela & Panjaitan

4.Sibuea & Panjaitan

5.Sitorus & Hutajulu (termasuk Hutahaean, Aruan)

6.Sitorus Pane & Nababan

7.Naibaho & Lumbantoruan

8.Silalahi & Tampubolon

9.Sihotang & Toga Marbun (termasuk Lumbanbatu, Lumbangaol, Banjarnahor)

10.Manalu & Banjarnahor

11.Simanungkalit & Banjarnahor

12.Simamora Debataraja & Manurung

13.Simamora Debataraja & Lumbangaol

14.Nainggolan & Siregar

15.Tampubolon & Sitompul

16. Pangaribuan & Hutapea

17. Purba & Lumbanbatu

18. Pasaribu & Damanik

19.Sinaga Bonor Suhutnihuta & Situmorang Suhutnihuta

20.Sinaga Bonor Suhutnihuta & Pandeangan Suhutnihuta

2. Namarito

Namarito (ito), atau bersaudara laki-laki dan perempuan khusunya oleh marga yang dinyatakan sama sangat dilarang untuk saling menikahi. Umpanya seprti parsadaan Parna (kumpulan Parna), sebanyak 66 marga yang terdapat dalam persatuan PARNA. Masih ingat dengan legenda Batak “Tungkot Tunggal Panaluan“? Ya, disana diceritakan tentang pantangan bagi orangtua yang memiliki anak “Linduak” kembar laki-laki dan perempuan. Anak “Linduak” adalah aib bagi orang Batak, dan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kedua anak kembar tersebut dipisahkan dan dirahasiakan tentang kebeadaan mereka, agar tidak terjadi perkawinan saudara kandung sendiri.

3. Dua Punggu Saparihotan

Dua Punggu Saparihotan artinya adalah tidak diperkenankan melangsungkan perkawinan antara saudara abang atau adik laki-laki marga A dengan saudara kakak atau adik perempuan istri dari marga A tersebut. Artinya kakak beradik laki-laki memiliki istri yang ber-kakak/ adik kandung, atau 2 orang kakak beradik kandung memiliki mertua yang sama.


4. Pariban Na So Boi Olion

Ternyata ada Pariban yang tidak bisa saling menikah, siapa dia sebenarnya? Bagi orang Batak aturan/ ruhut adat Batak ada dua jenis untuk kategori Pariban Na So Boi Olion, yang pertama adalah Pariban kandung hanya dibenarkan “Jadian” atau menikah dengan satu Pariban saja. Misalnya 2 orang laki-laki bersaudara kandung memiliki 5 orang perempuan Pariban kandung, yang dibenarkan untuk dinikahi adalah hanya salah satu dari mereka, tidak bisa keduanya menikahi pariban-paribannya. Yang kedua adalah Pariban kandung/ atau tidak yang berasal dari marga anak perempuan dari marga dari ibu dari ibu kandung kita sendiri. Jika ibu yang melahirkan ibu kita ber marga A, perempuan bermarga A baik keluarga dekat atau tidak, tidak diperbolehkan saling menikah.



5. Marboru Namboru/ Nioli Anak Ni Tulang

Larangan berikutnya adalah jika laki-laki menikahi boru (anak perempuan ) dari Namboru kandung dan sebaliknya, jika seorang perempuan tidak bisa menikahi anak laki-laki dari Tulang kandungnya.

1 komentar:

  1. Amang sintua sebenarnya ada 1 lagi, jadi 6 perkawinan yang dilarang adat batak toba :
    6. Dilarang menikah sebelum punya biaya untuk pesta adat pernikahan adat batak toba yang terkenal mahal. Wajib menabung jika berniat menikah dengan boru batak yang punya pendidikan yang tinggi karena mahar-nya tinggi bisa sampai ratusan juta. Intinya boru batak itu mahal, tapi menurut pengalaman saya, kalau menikah dengan boru batak yakinlah setia sampai selamanya, saya perhatikan boru batak soal setia nomor satu, mau suaminya sakit pasti diurusi, suaminya meninggal pun masih tetap setia, kalau suku lain langsung cari suami baru, tapi salut buat boru batak. tapi yang buat pusing tuh biaya menikahnya tuh yang mahal banget, kerja 10 tahun dihabis dalam satu hari :) mulai sekarang belajar menabung, mudah-mudahan tercapai punyai istri boru batak :)

    BalasHapus