Senin, 25 Juli 2011

Kisah Senin 25 Juli 2011

Sungguh peristiwa yang tak terlupakan yang terjadi pada hari Senin tanggal 25 Juli 2011, berbagai peristiwa yang tidak menyenangkan hati ...... tetapi harus dihadapi..... sungguh .....sungguh perlu perenungan yang mendalam atas peristiwa tersebut. 


Pagi hari seperti biasa mengantar anak sekolah (Geralda Vania Br. Panjaitan dan Gearyn Thabita Br. Panjaitan) seperti tidak ada apa - apa yang menimbulkan masalah.Setelah mengantar Geralda maka saya langsung pulang. Namun sesuatu terjadi sampai di Gerbang Taman Royal ban bocor. Singkat cerita dibawa ke tempat tambal ban. Peristiwa di tempat tambal ban inilah yang membuat saya harus mampu mengendalikan diri dari amarah kepada tukang tambal ban. Kejadiannya sebagai berikut : "ketika ban diperiksa ternyata bocor dan disiapkan oleh tukang tambal untuk mulai mengerjakan, kelihatan dari caranya tukang itu tidak hati - hati dimana ketika waktu mengecek ban dia isi tekanan angin sangat tinggi dan ditambah terus akhirnya ban pecah meledak. Sayapun kaget..... namun dengan santainya tukang itu meninggalkan pekerjaannya dan mengerjakan motor lain yang juga mau menambal ban. Sambil dia kerjakan itu dikatakannya ban pecah "MAU GANTI ATAU TIDAK". Dengan rasa kesal saya pun komplain karena dia tidak bertanggungjawab atas pecahnya ban itu bahkan malah bertanya ganti atau tidak. Memang bisa kalau tidak diganti ? dan rusaknya di tangan siapa ? Saya harus tanggung penggantian ban padahal dia yang pecahkan ? adilkah demikian ? Kembali saya tenangkan hati saya untuk mengalah dan menjawab " ya ganti 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar