Senin, 12 Agustus 2013

2 Rajaraja 24 : 1 – 20



PERKATAAN TUHAN

          Raja yang gagal memimpin rakyatnya sudah sering kita dengar dalam sejarah manusia. Dalam kotbah dan bacaan alkitab, penyebab keruntuhannya beraneka macam sebab tetapi sebab yang paling fatal adalah karena “melanggar hukum Tuhan” dengan melakukan yang jahat, dimana mereka berkuasa dan memerintah tidak menyertakan Tuhan dalam kekuasannya. Ini juga terjadi dalam nas ini, dimana raja Yoyakhin memerintah pada jamannya mengikuti jejak ayahnya Yoyakim dengan melakukan yang jahat dimata Tuhan. Diapun ditangkap pada pemerintahannya di tahun ke delapan. Dia mengeluarkan dari negerinya segala barang perbendaharaan rumah Tuhan dan barang – barang perbendaharaan istana raja; juga dikeratnya emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel dibait Tuhan seperti yang telah di firmankan Tuhan (ayat 8-13). Ia juga mengangkut seluruh penduduk Yerusalem ke dalam pembuangan, semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa, sepuluh ribu orang tawanan, juga semua tukang dan pandai besi; tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang lemah dari rakyat negeri.           Sebab oleh karena murka Tuhanlah terjadi hal itu terhadap Yerusalem dan Yehuda, yakni sampai membuang mereka dari hadapan~Nya.   

          Penahanan kerajaan selatan oleh Babel sudah ada nubuat 150 tahun sebelumnya seperti yang tertulis dalam Yesaya 6 : 11 – 12 Kemudian aku bertanya : “sampai berapa lama, ya Tuhan ?” Lalu jawab~Nya: “sampai kota – kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah – rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi. Tuhan akan menyingkirkan manusia jauh – jauh, sehingga hampir seluruh negeri menjadi kosong. Yeremia menubuatkan bahwa masa kekuasan Babel adalah 70 tahun lamanya, sesudah itu maka Tuhan memberikan pembalasan kepada raja Babel  dan kepada bangsa itu oleh karena kesalahan mereka, juga kepada negeri orang Kasdim menjadi tandus selama-lamanya (baca Yeremia 25 : 11 – 12).
          Perkataan Tuhan tidak ada yang sia – sia, semua apa yang dikatakan~Nya menjadi nyata, sama seperti dalam nas ini. Oleh karena itu tidak ada kejahatan yang di biarkan oleh Tuhan semua akan mendapatkan akibat hukuman. Jadi mari kita renungkan nas ini sebagai cambuk bagi kita agar selalu melakukan yang benar dihadapan Tuhan. Salam damai. Amin (KAP)  

          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar