Senin, 14 September 2015

Ester 7 : 1 – 10



HAMAN DI HUKUM MATI 

Ester telah memohon kepada raja agar bangsanya tidak dimusnahkan dan dengan tegas menuduh Haman sebagai musuh. Raja bergegas ke taman karena marah atas laporan tersebut, dan ketika kembali dia menemukan Haman sedang mengemis kepada Ester agar mengampuninya. Dengan tuduhan menyerang ratu, raja kemudian memerintahkan agar Haman digantung pada tiang-tiang yang telah didirikannya sendiri untuk menggantung Mordekhai.

Ketika raja yang menjadi sangat marah pergi ke taman untuk mengendalikan dirinya. Haman meminta ampun kepada Ester, karena sekarang dia sadar bahwa dia tidak bisa memperoleh perkenan raja jika tidak ditolong oleh Ester. Sehari sebelumnya dia telah mendampingi seorang Yahudi mengadakan pawai kemenangan di sepanjang jalan-jalan kota itu, sekarang ia mengemis kepada seorang perempuan Yahudi untuk menyelamatkan nyawanya! Perubahan mutlak semacam ini akan terjadi pada saat peresmian Kerajaan Seribu Tahun. Para sida-sida tampaknya telah melaporkan sejumlah kejahatan yang dilakukan oleh Haman agar sesuai dengan amarah raja kepadanya, dan mengakhiri laporan tersebut dengan menunjuk pada tiang setinggi tujuh puluh lima kaki yang ada di halaman rumah Haman yang kelihatan dengan jelas dari istana. Dengan mengikuti saran dari para penasihatnya, seperti biasa, raja memerintahkan untuk menggantung Haman di tiang yang telah dibangun sendiri olehnya.

     Berdasarkan kisah di atas menunjukkan bahwa kekuasaan seseorang bagaimanapun tingginya masih mempunyai batasan. Kekuasaan yang dimiliki oleh Haman terbendung oleh kekuasaan raja, sehingga dengan kejahatan yang telah dilakukannya itu raja memerintahkan untuk menggantung Haman di tiang yang telah dibangunnya sendiri. Untuk itu nasehat buat kita semua marilah kita merendahkan hati dalam situasi apapun supaya kita jangan “kena batunya” seperti Haman. Tidak ada hukuman yang terlewatkan oleh Tuhan untuk setiap perbuatan jahat yang dilakukan manusia baik dari jaman dahulu sampai dengan jaman sekarang. Setiap hari kejahatan manusia terus terjadi dan terungkapnya kasus karena Tuhan menghukum melalui proses yang tidak satu orang manusiapun yang mampu menyimpan kejahatan itu. Atau dengan perkataan lain sehebatnya menutupi kesalahan maka akan terungkap juga dan sanksi akan dihadapi oleh yang bersangkutan. Mari kita selalu berbuat baik dan benar di dalam Tuhan. Salam damai. Amin (KAP) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar